Cerita Penciptaan, Kejatuhan, Penebusan serta Kaitannya dengan Sikap Guru & Aplikasinya lewat Dasar Alkitabiah


SISWA SEBAGAI GAMBAR DAN RUPA ALLAH

Dalam kejadian 1 :26, Allah berfirman untuk menjadikan manusia menurut gambar dan rupaNya. Oleh karena itu, semua manusia adalah gambaran rupa Allah, termasuk guru dan murid. Menyandang gelar citra Allah bukanlah sesuatu yang mudah dan bukanlah suatu pilihan, karena Tuhan telah memberikan pada kita seperti adanya kita sekarang. Kita menjadi gambarNya dengan menggunakan kebebasan dan kemampuan unik kita. Kita menghormati dan mencerminkan kemuliaan Tuhan dengan mengelola karya Tuhan dengan cara yang responsif( VanBrummulen, 2006, hal. 90). Dengan menyadari akan hal ini, pendidik Kristen harusnya memandang tugas mereka sebagai sebuah kesempataan dan tanggung jawab yang Tuhan berikan untuk dapat mendidik buah karyaNya yang begitu mulia agar dapat memancarkan kemuliaan Tuhan.
Beranjak dari pandangan bahwa semua manusia adalah citra Allah, kita harus menyadari bahwa siswa, sebagaimana guru, adalah setiap manusia berdosa yang mencerminkan gambran dan rupa Allah yang tidak sempurna atau rusak, sehingga memerlukan penebusan dan melakukan pembaharuaan setiap hari ( Rm 3 : 23 – 24 ). Oleh karena itu, harus berawal dari kita sebagai guru kristen yang memilki hati mau bertobat dan iman akan kebangkitan kristus, sehingga mampu membimbing dan mengarahkan siswa, agar dapat mengembalikan citra Allah yang telah rusak dalam dirinya, semakin hari semakin serupa dengan kristus. Maka seperti yang diungkapkan Van Brummulen  (2006, hal. 93 ) pengajaran kita haruslah membantu siswa menjadi berubah oleh pembaharuan budi mereka ( Rm 12 : 2 ). Kita harus merencanakan pengajaraan dan memilih  materi yang dapat mendorong siswa untuk menerima panggilan istimewa mereka sebagai gambar Allah. Hal inilah yang menjadi salah satu tujuan dari pendidikan Kristen sebagai agen rekonsiliasi.
Siswa sebagai gambar Allah memilki komitmen nurani kepada Allah yang berpengaruh kepada pencitraan mereka, termasuk pembelajaran, sikap dan nilai – nilai mereka.( VanBrummelen, 2008, hal 131 ). Semua dimensi dari kehidupan siswa, bahkan yang terkadang diluar kendali kita, semuanya mempengaruhi proses belajar di kelas kita. Oleh karena itu, para pendidik Kristen mempunyai tujuan untuk menanamkan komitmen kepada Allah di dalam diri siswa – siswinya melalui keteladanan pribadi maupun rangkaiaan pengalaman pembelajaraan ( VanBrummelen, 2008, hal 131 ). Disamping itu yang harus selalu diperhatikan oleh seorang guru kristen, setiap manusia adalah gambaran Allah yang memilki karunia istimewa ( Rm 12 : 4 -8 ),begitupun setiap anak unik di hadapan Tuhan, menurut kehendak Allah di dalam menciptakan dia. Walaupun semua siswa terlibat aktif di kelas, tidak semua siswa dapat mencapai prestasi yang sama. Oleh karena itu kita harus merencanakan pembelajaraan dengan merancang kegiataan – kegiataan belajar yang berbeda – beda dan mendorong para siswa menanggapinya dengan cara yang unik( Setiawani, 2005, hal 4 – 7 ).
Kita harus memampukan siswa untuk mengenali karuniannya dan mengembangkannya. Dorong mereka untuk melakukan yang dapat dijalankannya dengan baik sehingga siswa memilki perasaan berharga( VanBrummulen, 2006, hal. 93 ). Salah satu implikasi dari pandangan dan pemahaman ini dalam sebuah pembelajaraan adalah setiap siswa harus diberikan peran yang penting oleh guru untuk berpartisipasi dalam kegiatan – kegiatan kelas ataua cara sekolah, sehingga setiap siswa merasa dihargai. Van Brummulen ( 2006, hal. 93 ) mengatakan, para siswa perlu mengetahui bahwa kita sebagai guru mengahargai mereka karena telah menjadi anggota yang berkontribusi dalam komunitas belajar dengan dapat menampilkan gambaran Allah yang unik dalam semua aspek kehidupan mereka.



DAFTAR PUSTAKA
Boehlke, R. (2005). Sejarah Perkembangan Pikiran dan Praktek Pendidikan Agama Kristen. Jakarta: BPK GunungMulia
Setiawani, M. (2005).Seni Membentuk Karakter Kristen; Hikmat Guru dan Ayah Bunda. Surabaya :Momentum Christian Literature
Van Brummelen, H. (2008). Batu Loncatan Kurikulum. Tanggerang :Universitas Pelita Harapan.
Van Brummelen, H. (2006). Berjalan Dengan Tuhan di dalam Kelas.Tanggerang :Universitas Pelita Harapan.


Komentar