PUISI tentang Kematian Kristus : Bukan tentang Tidur atau Bangun

Sebuah puisi sebagai hasil refleksi mengingat kasih setia dan pengorbanan Tuhan Yesus serta tingkah laku manusia pada zaman ini. Tuhan Yesus memberkati!

Apakah selalu aku tertidur ayam
Tergeletak di kasur tandus penuh cercaan dunia
Apakah selalu aku tertunduk tanduk
Malu di persimpangan waktu penuh keegoisan semata
Apakah selalu aku menunjung kain kotor
Nilai zaman yang fana penuh dramatis saja

Aku ingat dengan jejak hidup di belakang, di depan ganas
Aku ingat dengan dunia mendekap nadi, mencabik jantung
Aku ingat dengan caci maki, sugesti menolak diri sendiri
Aku ingat dengan watak gila, menggantung diri dengan tali zaman
Jawab aku bila cermin ini hanya satu sisi atau air telaga ini sudah keruh
Kata pengkhotbah hanya kesia-sian yang kau dapati

Kelambu abu-abu menutup akal membutakan indera
Cermin dan air telaga bertanya padaku
Apa itu hitam?
Merah?
Hijau?
dan kuning keemasan?

Tak ada yang paham, hai generasi lupa inang
Hedonisme, rasa pikir diri menjadi nista zaman ini
Peluh belum menjadi darah tapi aku mengongong
Kulit belum dikuliti cambukan  tapi aku mengembik
Tubuh belum sakit memikul hujatan tapi aku mendesis
Nyatanya, sakit diri hanya bisul kecil tak bermata jua

Mari masuk tutup tirai dan pintu kamar
Bertelut dan menengadahlah kepada-Nya
Cukup sudah menerka waktu hanya untuk tidur ayam lagi
Bangun, berdirilah  teguh melawan arus zaman
Waktunya sudah dekat, berjagalah Gadis bijaksana
Waktunya sudah dekat, berjagalah Tuanmua datanglah


Ciptaan : Whitney Mega

Komentar