Put Your Heart, Mind and Soul in God's Alone



Terkadang, dalam kehidupan ini, kita dihadapkan pada kenyataan pahit bahwa manusia tidak selalu dapat dipercaya. Meskipun kita berharap untuk menemukan kebaikan dalam setiap individu, kenyataannya sering kali lebih rumit. Manusia memiliki kecenderungan untuk gagal, untuk mengkhianati, dan untuk mengecewakan.

Dalam hubungan interpersonal, seringkali kita menemui pengalaman pahit di mana kepercayaan kita dihancurkan oleh tindakan manusia lainnya. Teman yang kita anggap dekat bisa saja mengkhianati rahasia kita. Pasangan hidup yang kita cintai bisa saja meninggalkan kita tanpa alasan yang jelas. Kolaborator atau rekan kerja bisa saja mengecewakan kita dengan tindakan yang tidak terduga.

Ketika kita berada dalam situasi di mana kepercayaan kita hancur, rasanya seperti kita tersesat di lautan tanpa arah. Namun, dalam kegelapan ini, ada satu titik terang yang dapat kita andalkan: kepercayaan pada Tuhan. Meskipun manusia mungkin gagal, Tuhan selalu setia dan tidak pernah meninggalkan kita. Dia adalah benteng yang kokoh, tempat kita dapat berlindung dari badai kehidupan.

Dalam kekristenan, kita diajarkan untuk meletakkan kepercayaan kita pada Tuhan, bukan pada manusia semata. Karena hanya Tuhan yang mampu memberikan cinta tanpa syarat, pengampunan tanpa batas, dan keadilan yang mutlak. Ketika kita merasa terluka oleh tindakan manusia, kita dapat mencari perlindungan dalam doa dan keyakinan akan kuasa dan kasih-Nya.

Meskipun manusia mungkin sering mengecewakan, kita tidak boleh kehilangan harapan sepenuhnya. Namun demikian, bijaksanalah untuk tidak menaruh seluruh kepercayaan kita pada manusia semata. Sebaliknya, mari kita memperkuat hubungan kita dengan Tuhan, yang akan membimbing dan mendukung kita melalui segala liku-liku kehidupan.

Komentar