“Kepada-Ku
telah diberikan segala kuasa di sorga dan di bumi. Karena itu pergilah,
jadikanlah semua bangsa murid-Ku dan baptislah mereka dalam nama Bapa dan Anak
dan Roh Kudus, dan ajarlah mereka melakukan segala sesuatu yang telah
Kuperintahkan kepadamu. Dan ketahuilah, Aku menyertai kamu senantiasa sampai
kepada akhir zaman.” (Matius 28 : 18-20)
![](https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEi4GGdp0H3eEknTmdP38Z9etbSAMJCPa-G35fh5-opbLbjJ_UVImhTB0ymdloqHUnYVV_F6xb9crR-d7VRhcXX1sMJVsdf_p68pRGy6RbcE7c1_UHNNtp9-nDbjBj4gP_p8PQ1kQ917iU4/s1600/glow+fc.jpeg)
Menzies dan Horton
menungkapkan bahwa gereja memiliki tiga tugas utama : diakonia, koinonia, dan marturia. Gereja harus dapat
menjalankan ketiga tugas ini dalam pelayanannya. Gereja bukan hanya menjalankan
diakonia saja tetapi koinonia dan marturia tidak diperhatikan, atau hanya
menekankan marturia saja sedangkan yang lainnya diabaikan. Ketiga fungsi ini
harus tercermin dalam sebuah gereja yang utuh.
Dalam tugasnya sebagai
diakonia (pelayanan), ada banyak cara gereja untuk melayani sesamanya. Dapat berbagi
makanan, obat-obatan, pemeriksaan kesehatan, berkunjung ke panti asuhan, dan
lain-lain. GBI Glow, gereja yang saat ini saya hadiri, melakukan pelayanannya
dengan kunjungan secara rutin ke panti asuhan, lapas narkoba, lapas kriminal,
pelayanan ke rutan wanita, dan penjara-penjara. Saat melakukan pelayanan
kunjungan diakonia, GBI Glow biasanya melakukan ibadah dan diakhiri dengan
altarkol. Bantuan berupa makanan pun dibagikan kepada setiap orang yang ikut
dalam ibadah pada akhir acara. GBI Glow juga sering mengadakan program donor
darah peduli sesama, pengobatan gratis kepada pemulung, pembagian pakaian layak
pakai dan bingkisan-bingkisan kepada pemulung. Menjadi catatan penting bagi
gereja ini untuk melakukan pelayanan ke sesama, karena keselamatan jiwa-jiwa
yang datang kepada Tuhan merupakan kesukaan besar bagi seisi surga (Yohanes
1:12).
Tugas gerja yang lain adalah
koinonia. Koinonia berarti persekutuan, ada dan terciptanya sebuah persekutuan,
bergabung dengan orang-orang percaya lainnya untuk mengalami pertumbuhan rohani
bersama-sama. Awal terbentuknya sebuah gereja mula-mula adalah karena adanya persekutuan
orang-orang percaya yang bertekun dalam pengajaran rasul dan saling berbagi (Kisah
Para Rasul 2:42). Gereja GBI Glow selalu mengadakan ibadah secara rutin setiap
minggunya, bukan hanya ibadah minggu tetapi juga ibadah-ibadah lainnya seperti
ibadah doa pagi, ibadah jumat, ibadah raya sabtu, ibadah khusus pemuda, dan
ibadah pendalaman Alkitab. Ada juga program-program yang tidak rutin seperti
KKR, ibadah keluarga, retreat, dan program doa. Banyak program yang dirancang
gereja ini untuk para jemaatnya dapat berkumpul dan bersekutu bersama. GBI Glow
sangat mengharapkan jemaatnya dapat bertumbuh dalam iman dan pengharapan, hal
ini tercermin dari visi GBI Glow sendiri yang seluruhnya diawali dengan kalimat
“kumpulan orang percaya….”.
Tugas gereja yang terakhir
adalah marturia. Marturia berarti bersaksi; memberi kesaksian tentang
kebenaran, memberi kesaksian kabar baik kepada seseorang, dan memberi kesaksian
Injil. Point utama dari marturia tidak pernah berubah dari dulu hingga sekarang
yaitu Yesus yang adalah Mesias. Dalam hal ini kabar baik diberitakan melalui
khotbah dan pujian dalam ibadah GBI Glow. Tugas ini diberikan Allah bukan hanya
dalam konteks bangunan gereja tetapi kepada setiap orang percaya sesuai karunia
dan talentanya masing-masing agar kabar baik itu didengar seluruh dunia. Oleh
karena itu setiap orang yang percaya haruslah berhati-hati dalam setiap
perkataan dan perbuatannya agar setiap aspek kehidupannya dapat menjadi berkat
dan memberitakan kasih Kristus.
Mendukung ketiga tugas
gereja ini tercapai ada beberapa program dukungan yang GBI Glow jalankan. GBI
Glow mempunyai program pastoral service
seperti pelayanan konseling baik melalui email, surat, tatap muka, atau
telepon; pelayanan pernikahan; lembar beban doa; pelayanan penyerahan anak; dan
pelayanan pemakaman. GBI Glow juga memfasilitasi sekolah Alkitab yang bekerja
sama dengan Zion Christian University yang
dilaksanakan kurang lebih empat bulan. Dalam
hal penyebaran kabar baik, GBI Glow menyediakan CD khotbah, program selular
melalui handphone, program TV setiap
hari Minggu di Molluca TV (Ambon), setiap hari Senin, Selasa, Kamis, dan Minggu
di Life Channel at Indovision; ada
juga program radio, dan web site.
Pada kenyataannya program-program
yang telah terbentuk tidak semudah itu dijalankan dengan efektif. Ada beberapa
kendala yang dihadapi gereja dan tim pelayan. GBI Glow termasuk salah satu
gereja yang besar dengan jumlah jemaat yang banyak. Pertikaian antar pelayan
Tuhan merupakan kendala terbesar yang sering dihadapi gereja besar ini. Sebagai
pastoral salah satu upaya untuk menyelesaikannya adalah menjadi penengah antara
para pelayan, mengingatkan kembali arti pelayan Tuhan. Selain itu masalah lain
yang dihadapi gereja adalah kesibukan gembala sidang utama dalam pelayanan sehingga
sulit bagi gembala untuk terjun langsung dalam pelaksanaan tugas sebuah gereja.
Upaya yang dilakukan gereja ini adalah diadakannya gembala sidang khusus bagi setiap
cabang-cabang ibadah, sehingga diharapkan tugas gereja dapat terpenuhi dengan
baik dan pelayanan kepada jemaat sekitar pun dapat lebih efektif.
Hal lain yang dihadapi
gereja GBI Glow adalah komplain dari para jemaat baik mengenai liturgi ibadah,
pokok doa, maupun fasilitas ibadah. Seperti : bangku yang penuh, pokok doa yang
tidak disampaikan, ibadah yang terlalu lama, atau kesiapan para pelayan dalam
melayani Tuhan. Sebagai pelayan Tuhan GBI Glow menanggapi semua keluhan dengan
bijaksana. Mereka memilah mana yang memang menjadi masukan dan saran bagi
mereka. Sedang dari pelaksanaan program-program yang dirancang tidak terlalu
banyak kendala serius yang dihadapi, semua program sampai saat ini berjalan dan
mendapat respon yang positif dari jemaat dan orang-orang yang dilayani.
Biarlah setiap program yang telah dirancang dapat
memperluas kerajaan Allah di muka bumi ini.
Daftar
Pustaka
Berkhof, L. (2005). Teologi sistematika: Doktrin gereja. Vol
5. Surabaya : Lembaga Reformed Injili Indonesia.
Wiliam, W., Menzies, &
Stanlesy, M.H. (1998). Doktrin Alkitab.
Malang: Gandum Mas.
Komentar