Memahami Lewat Cermin Diri Seorang Pengajar


Microteaching yang dilakukan bukanlah sesuatu yang dianggap biasa dilakukan mahasiswa guru tetapi lebih daripada itu. Seharusnya menjadi proses latihan dan bersifat sama halnya dengan cermin untuk merefleksikan kesiapan diri untuk memasuki ladang pelayanan kemudian hari. “Semakin membaik, kamu sudah naik beberapa persen saat microteaching tadi.” Sesuatu dari sekian hal di dunia ini yang membuat saya bersyukur kepada Tuhan, mengingat bahwa : Tuhan beracara atas hidup setiap orang. Saya dan kelompok adalah pribadi yang sering mendapat nilai yang tidak segemilang teman- teman yang lain tapi ini bukanlah sesuatu yang menjadi tolak ukur kami. Kami berusaha dengan sebaik- baiknya untuk mempersiapkan microteaching ini walaupun mungkin masih banyak kekurangan di beberapa sisi.
Menilik dari sisi kekurangan microteaching yang dilakukan setelah menonton video yang diberikan adalah saya menyadari cara bicara saya saat membagikan materi sangat cepat. Saya dengan latar belakang suku timur Maluku, memang selalu dituntut untuk berbicara dengan cepat. Menyadari tidak semua siswa nantinya mampu memahami keadaan berbicara saya maka teman- teman kelompok dua belas memberi saran. Menurut mereka berbenah diri adalah baik untuk menjadi lebih baik dan memberikan peningkatan kapasitas kepada pribadi. Setelah searching di internet kami mengetahui caranya adalah dengan mengatur artikulasi berbicara dan mencoba memperlambatnya, jujur saat mecobanya saya cukup grogi dan banyak kesalahan pelafalan tetapi inilah cara yang tepat untuk meresponinya.
Hal yang selanjutnya adalah mengenai waktu, kemarin menurut teman sekelompok saya, microteaching yang dilakukan lebih tiga menit. Saya tahu itu sesuatu hal yang perlu dipertimbangkan, karena nantinya saat menjadi guru jangan sampai menjadi koruptor terselubung. Mengambil waktu siswa beberapa menit untuk menunjang ketercapaian materi yang telah ditetapkan, ini merupakan tindakkan yang tidak tepat. Saya mengingat pesan dari mentor praktikum pertama Mr. Engelbertus, beliau berkata bahwa: Mengajar di kelas melatih banyak hal tidak hanya materi tetapi mengenai bertindak sebijak mungkin bahkan dengan pemgelolah waktu. Menurut beliau hal sekecil apapun yang kita lakukan akan ditiru siswa.  Guru adalah model hidup yang pantas ditiru, memikirkan bahwa dampak ketidakmampuan mengelolah waktu akan ditiru siswa maka sesuatu yang salah telah kita tanamkan. Menunngu kapan berbuahnya yaitu mereka menjadi mengulur- ulur waktu dan merasa mengerjakan sesuatunya tidak perlu tepat waktu. Saya ingin lebih bijaksana dan peka lagi dengan waktu yang sesuai dengan RPP yang telah dibuat. Ini mengajarkan integritas, kekonsistenan dan tanggungjawab kepada saya secara pribadi.
Menilik dari sisi ketercapaian di dalam proses microteaching adalah mengenai kontrol diri. Bersyukur kepada Tuhan karena saya semakin mampu mengontrol kepercayaan diri saat berdiri di depan kelas. Selanjutnya bersyukur karena melalui hal ini pun saya mampu memberi tantangan bagi diri sendiri, untuk melakukan metode pembelajaran cermah interaktif. Selama ini saya sudah beberapa kali melakukan microteaching dan tetap saja berusaha menghindari metode ini karena merasa grogi, dengan cara memberi metode pembelajaran jigsaw dan snowball throwing.

Hal lainnya adalah mengenai kelompok dua belasa dimana mereka mampu meyakinkan pada diri masing- masing bahwa panggilan kita adalah sebagai pengajar. Saya memiliki hati untuk itu, menyadarinya memang sesuatu yang lumrah tetapi inilah yang menjadi harapan kedepannya. Menjadi pribadi yang lebih berwawasan dengan banyak membaca buku dan mendapatkan informasi sebaik mungkin di setiap pembelajaran, hal ini juga yang perlu ditingkatkan. Harapan saya kedepannya setiap kekurangan yang terlihat sulit mampu untuk diubahkan pelan- pelan oleh kemauan diri dan meminta tuntunan roh kudus. Setiap ketercapaian yang ada makin ditingkatkan grafiknya dan menguasai konten adalah sangat penting. Saya mau berterima kasih untuk pak Budi yang sudah mau mengajar kami dan mau memahami masing- masing individu.

Komentar